Isnin, 6 Oktober 2008

Hikmah Paku

A'uudzu billahi minasy syaithonir rojiim
BismillahirRahmanir Rahiim

Laqad khalaqnal insaana fii ahsani taqwiim
"sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. "
(QS. at-Tin (95): 4)

Allah Swt. telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
Bila ia memiliki kekurangan di sisi fisik, ia dikaruniai potensi kelebihan intelektual dan/atau spiritual
Bila ia memiliki kekurangan di sisi intelektual, ia dikaruniai potensi kelebihan fisik dan/atau spiritual
Bila ia memiliki kekurangan di sisi spiritual, ia dikarunai potensi kelebihan fisik dan/atau intelektual
Tinggal pilihannya mau menyesali keadaan dirinya, atau:
Mau "mencari", menyadari, mengasah dan mengaktualisikan potensinya:
Dan menambah keberuntungan, mengubah nasib hidupnya

"Tiada takdir terjadi tanpa Kehendak Awal Sang Esa dan Ikhtiar Akhir sang hamba"

Bila kita menyadari hikmah dibalik hikmah-hikmah di atas dengan hati yang ikhlas
maka:

Kita akan lebih menyayangi siapa saja
Kita akan lebih menghargai siapa saja
Kita akan lebih rendah hati kepada siapa
Kita akan lebih bisa banyak belajar dari siapa saja

Bahkan kepada mereka yang kurang beruntung dari pada kita;
Bahkan kepada mereka yang kurang bermoral daripada kita;
kurang beradab daripada kita; kurang tercerahkan daripada kita
baik dari sisi tutur kata maupun dari perilaku mereka;
Mengapa?

Karena kita telah diajarkan melalui keadaan-keadaan mereka itu sebuah Hikmah:
Bahwa kita belum mengamalkan dengan baik tugas dan tanggungjawab sosial kita:
"Saling nasehat-menasehati dengan santun, arif dan sabar."
Itulah makna hadits: "Saudaramu adalah cerminmu"
Keluargamu adalah cerminmu
Anak-anakmu adalah cerminmu
Masyarakatmu adalah cerminmu
Pemimpinmu adalah cerminmu
Bangsamu adalah cerminmu
Duniamu adalah cerminmu

Perbaikilah diri kita sebelum perbaiki yang lain
Bersihkan hati kita sebelum bersihkan yang lain
Dan semua langkah ke depan akan lebih mudah.
'Insya Allah.

Amien.


Hikmah Paku

Sebuah pakupun akan menghadapi masalah pada tubuhnya bila tidak tepat menempatkan diri. Bila ia terletak di tanah basah, suatu saat ia akan berkarat, tidak memiliki guna, terinjak, bahkan mungkin suatu saat akan terkubur bersama karat yang menyelimutinya. Tapi bila kita bisa menempatkannya di tempat yang tepat, kita tancapkan pada sebuah dinding, walaupun ia berkarat, paku itu berguna bagi manusia. Sebagai penyangga, tempat gantungan, atau sebagai penyatu berbagai benda.

Begitu pula kehidupan manusia. Bila kita tidak tepat menempatkan diri kita, tidak sadar siapa diri kita, tidak tahu untuk apa kita di dunia, kita hanyalah seonggok jasad hidup yang terlunta-lunta. Bila kita tidak memanfaatkan potensi yang ada, selalu memandang negatif setiap peristiwa, membiarkan diri berlumur dosa, bahkan tidak tahu dengan Sang Pencipta, kita adalah makhluk hidup yang tidak berguna. Kemudian hidup ini pun terasa berat untuk kita lalui.

Masalah dan cobaan adalah bunga kehidupan orang-orang beriman. Kembalilah kepada Allah bila kita menghadapinya agar kita tenang. Lihat, apakah kita sudah tepat menempatkan diri. Jangan menjadi paku yang terletak di tanah basah. Tapi jadilah paku yang dapat menyangga kehidupan manusia. Walaupun kecil, tanpa paku itu sebuah bangunan besar tidak akan pernah berdiri.

Tiada ulasan: